Toplesku!

Sekali waktu kubuka toples-toples kenangan satu per satu.
Aku lupa di setiap bibir toplesku tajam.
Aku lupa.
Hingga darahku bercucur.
Juga air mata.
Aku buka toplesku dengan coklat di dalamnya.
Aku lupa itu adalah bahagia yang kuaduk dari senja, laut dan coklat panas kesukaanku.
Aku buka toplesku dengan pekat warna hitam.
Aku nyaris lupa itu adalah hidupmu yang kuaduk dari pagi, sungai dan kopi hangat kesukaanmu.

Kedua bahagiaku.
Tapi telah jauh lama tertinggal langkah.
Bahkan kita telah saling melupa.
Wajar jika luka ini bercucuran.
Bibir toples bertuliskan segel masa lalu masih juga nakal kubuka.

Sekarang mari kita tutup lagi.
Pasang lagi segel tajam itu.
Jangan nakal untuk membuka.
Mari melupa!

Komentar