Anak Cliquerslah.. (Makassar bagian 2)

Semenjak SMA, pertemananku tak pernah sebatas sekolah saja. Sebab menjadi anak alay di jamannya itu membawa pertemanan di banyak kota meskipun hanya melalui media sosial seperti facebook dan sebangsanya. Sebelum aktif di ikatan mahasiswa, aku lebih sering membahas panggungan band Ungu dan sebangsanya juga, dari pertemanan sampai ada yang berbagai halnya, termasuk pergi keluar kota.

Tidak ada manfaat memang selain untuk hiburan sendiri, tapi aku telah sampai ke Ujung Batu, Palembang bahkan ke Jakarta untuk nonton konser band Ungu saja. Setelah sekian lama juga banyak yang tahu kalau cliquers dari Padang itu namanya Reza.

Dulu pernah berharap bisa menghampiri mereka yang kuanggap akrab dan lumayan kukagumi ke kota mereka, pastilah seru kataku pada jaman dulu. Dan salah satunya bisa kesampaian.

Kongres VI IMABSII di Makassar kemarin, aku bisa menyempatkan bersilahturahmi dengan sesama pecinta Pasha dan kawan-kawan. Awalnya bertemu dan diajak makan oleh Tuti ke Mall Panakukang. Bukan niatan mau palak Tuti, cuman karena makanan di penginapan sangat jauh dari porsi dan lidahku, akhirnya bisa makan dengan porsiku dan dengan makanan yang lumayan familiar, kaepsih. Karena tidak bisa lama juga keluar dari persidangan, Tuti hanya bisa mengajak berkeliling ke Mall yang mungkin bisa 3 atau 4 kali lebih besar dari mall yang ada di Kota Padang. Hahahah.

Kabur hari Rabu bersama Tuti itu diakhiri dengan minum kopmil versi mahal. Aku harus bangga, soalnya di Padang, DumDum hanya jual Teh Tailan doang kalau tidak salah. Terakhir jajan di Dumdum itu juga sudah lama sekali. Ini ada Milo Coffee di DumDum Mall Panakukang. Hahahaha.. Rasanya senang juga ada minuman yang familiar meski dengan bahasa Inggris. Harusnya Omping juga pake bahasa asing biar Kopmil buatannya bisa dihargai 25rb juga.

Besoknya, cliquers legend Makassar yang culik ke cafe di Makassar. Legend dan junior juga sih, soalnya ada anak-anaknya juga. Sudah saking lama sekali mereka, dari masa lajang sampe sudah anak tiga masih aja ngikutin ungu. Haha. Kamis itu aku bertemu kak Hanan, Kak Husnul yang dulu pernah kufollow twitternya, dan kak yayuk juga. Gatau sih aku masih follow husnul atau sudah kuunfollow. Yang jelas katanya mereka jadi fans ungu sudah dari jaman friendster, partai tua kali ya. HAHAHAHAH

Di cafe itu aku memilih tidak makan apa-apa, cuman minum coklat saja. Sebab menu cafe itu tak ada yang familiar di lidah. Nasinya warna hitam, apaan itu namanya. Salah satu malah tanya, kenapa tidak hari minggu saja datang ke Makassar bisa nonton ungu sama mereka katanya. Ah, padahal sampai untuk kongres itu saja perjuangannya naik turun.

Di hari terakhir masih disamperin lagi sama Tuti, awalnya dia mengajak untuk sekedar mampir ke Pantai Losari yang belum sempat kukunjungi. Namun akhirnya makan lagi saja di Patterani, sebab takut tak ada alasan main ke Makassar lagi kalau didatangi semua tempat yang ada. Heheh.

Yang pasti, terima kasih untuk idola kami, band Ungu. Bang Enda, Bang Onci, Om Makki, Babeh dan Bang Pasha, terima kasih jadi alasan kami bersaudara. Tanpa kalian aku belum tentu bisa kabur dari sidang kongres, hahaha. 

Semoga ada rejeki lagi main ke Sulawesi, di sudut celebes yang lain akan kucari lagi kenangan. Terima kasih Tuti, Kak Hanan, Kak Husnul, Kak Yayuk dan cliquers junior. Hahaha.. Semoga bisa ketemu lagi ya. Tuti, terima kasih Jalangkote-nya, yang sampai di rumah langsung dibawa kabur sama adekku ke kampus.

Komentar