Sampai Berjumpa Lagi, Februari.

Februari hampir selesai sebentar lagi, besok sudah masuk Maret 2019. Ada banyak kisah yang tentu harus kutuliskan dan kubagikan di lamanku ini. Meskipun hampir seluruh Februari kudedikasikan untuk BRI Mandeh Run tetapi ada beberapa hal yang berkesan baik dan buruk kulewati di luar itu semua. Pertama aku ingin bercerita tentang wawancara pada sebuah perusahaan yang sangat menyebalkan, setidaknya menurutku. Aku mendapatkan info lowongan ini dari aplikasi indeed yang direkomendasikan Bang Arif padaku ketika kita bersua untuk membahas acara yang sedang ia garap, BRI Mandeh Run.

Selepas pertemuan itu mulai kucari lowongan pekerjaan dan sudah banyak pula yang aku masukkan lamaran melalui aplikasi tersebut. Akhirnya sebuah balasan masuk ke sur-el milikku. Ada sebuah perusahaan di Kota Bukittinggi dengan posisi Executive Marketing. Dengan pengetahuan seadanya, aku berpikit kalau tugasnya adalah untuk mengoordinasi para sales. Aku punya kemampuan yang kurasa cukup mumpuni untuk mengoordinasi itu. Dengan semangat berangkatlah aku ke Kota Bukittinggi.

Pada wawancara itu rasanya malah aku sekadar menyempatkan diri pamerkan diri kalau sudah sering berkeliling Indonesia dengan IMABSII. Tidak sampai 15 menit saja wawancara itu tuntas dengan sangat santai. Yang bersangkutan hanya meminta untuk datang ke wawancara kedua esok harinya. Alhasil aku harus menginap semalam lagi di Kota Bukittinggi. Besoknya bertemu dengan orang yang jabatan adalah kepala untuk wilayah Sumatra katanya. Aku juga masih tidak mengerti dengan jenjang karirnya yang ribet itu.

Presentasi si Bapak ini menggiurkan sekali. Gaji besar, kesempatan jalan-jalan ke luar negeri, dan lain-lain. Meskipun jalan-jalan keluar negeri tidak akan menggiurkan bagiku. Sampai di sini aku masih berfikir akan seru sekali dengan segala penyajian si Bapak yang memaparkan apa saja yang didapat dari pekerjaannya. Belum ada materi yang menjelaskan bahwa pekerjaannya akan seperti apa dan perusahaan ini bergerak dalam bidang apa. Aku masih menahan diri untuk bertanya meski selama presentasi aku tetap aktif seperti biasanya.

Ketika diberi kesempatan untuk bertanya barulah kutanyakan, "jadi pekerjaannya seperti apa nanti, Pak? Dan produk dari perusahaan ini seperti apa?" Bagi yang kenal seorang Reza akan tahu seperti apa gayaku bertanya seperti itu. Masih dengan senyum tapi mata mulai dongkol ia menjawab, "perusahaan ini sebenarnya tidak mempunyai produk, tapi kita akan menjadi konsultan kesehatan bagi mereka yang sadar akan kesehatannya dan keluarga."

Otomatis otak cerdasku masih belum memahami maksud dari si Bapak. Kutanyakan ulang hingga akhirnya si Bapak memutar sebuah video. Di video itu seorang Bapak-bapak menjelaskan sebuah alat untuk menghilang debu di kasur dan si Bapak yang tadi menjelaskan tentang kutu debu. Nah, di sinilah kedongkolanku muncul berlipat-lipat. Sumpah-serapah kusebut dalam hati, "itu namanya sales dong, Pak." Dongkol sekali rasanya, aku merasa dibohongi. Sial sekali.


Lain lagi sur-el dari sebuah perusahaan lain dan masih dari indeed. Aku diundang wawancara kerja di Jakarta. Setelah kucermati ternyata penipuan. Sialan. Dua kali kena dari indeed membuatku patah arang untuk mencari pekerjaan secara daring. Sementara fokus untuk BRI Mandeh Run dan acara kumpul alumni sebuah sekolah. Dan kebetulan ada lowongan yang lumayan di kampung halaman dan sangat mantap untuk dicoba.

Hal yang selalu memiliki kesan adalah ulang tahunku. Sayangnya untuk tahun ini kesannya sangat buruk. Orang terdekat seolah paling lupa dengan hari itu, atau bisa disebut tidak peduli. Patah hati luar biasa. Padahal dia selalu melihat story-whatsapp hampir setiap unggahanku. Bahkan sudah disebut koper yang dititipkan ke dia adalah hadiah ulang tahun dari Abang dan Kakak. Jangankan kue ulang tahun, kado, atau makan berdua seperti biasanya, bahkan mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku pun tidak. Sungguh sedih padahal masih bertemu setiap hari di kontrakan.


Iya, mungkin dia sibuk.



Selain ucapan dan doa-doa baik yang terucap,ada hadiah ulang tahun sebuah koper dari Abang dan Kakak untuk perjalanan tak terduga selanjutnya. Lalu ada kue ulang tahun istimewa dari Adik beda Ayah-beda Ibu, Vonny. Setidaknya aku masih punya kue ulang tahun pada tahun 2019 ini. Untuk edisi #menghadiahidirisendiri tahun ini, aku memesan buku Kita, Kata, dan Cinta karya Khrisna Pabichara yang sampai di rumah tepat pada hari ulang tahunku. Tentang buku ini akan kuceritakan testimoniku setelah selesai kubaca utuh.





Untuk Februari, tetaplah romantis di tahun depan. Ada sedih yang tak terkatakan kata-kata untuk bulan ini. Aku sudah tak punya kesempatan makan malam ulang tahun dengan keluarga yang sempurna, ditambah adikku yang sudah tidak punya waktu untuk diluangkan menggantikan kebiasaan yang sedari kecil sudah kita punya. Untuk tahun ini, bukan saja satu cinta yang tidak lagi mengucapkan selamat ulang tahun, sudah dua. Yang satu memang sudah tiada, yang satu lagi tak lagi menyempatkan. :)


Setidaknya untuk menutup Februari kelabuku, ada hadiah dari Adik bungsu dan Keponakan. Selamat untuk 5 besarmu, Bungsuku. Selamat atas wisudamu, Yut.

Komentar