Tiga Best Couple Favorit di Agent of S.H.I.E.L.D

Siapa bilang kisah percintaan yang bikin baper banget cuma punya tokoh-tokoh di drama korea doang? Iya emang enggak sih, banyak. Nah, tahun lalu semenjak platform Disney+Hotstar rilis di Indonesia aku mengikuti serial Agent of S.H.I.E.L.D. Bercerita tentang tim bentukan Agen Phil Coulson yang dihidupkan kembali oleh Nick Fury setelah kejadian Avengers. Dia yang telah mati tertusuk tongkat Loki, dihidupkan melalui program T.A.H.I.T.I yang akhirnya harus ditutup karena dampak buruknya. Di dalam tim yang dibentuk Coulson ada banyak kisah percintaan turut mewarnai kisah perjuangan mereka menjaga kestabilan bumi yang tidak perlu diurusi oleh Avengers. Alasannya juga karena Coulson tidak ingin mengagetkan Stark, dkk. 

 

Dari sekian kisah percintaan yang ada di tim Coulson ini, aku punya tiga pasangan yang sangat berkesan untukku pribadi. Dan rasanya harus kubagikan, biar yang suka nonton hal-hal yang bikin baper tahu nih ada kisah percintaan agen mata-mata yang tidak kalah ngebaperin penonton.

 

Jemma Anne Simmons – Leopold James Fitz

Ini sih no debat untuk dijadikan pasangan paling favorit di serial ini. Yakin sih bakal jadi favorit semua orang. Jemma Simmons diperankan oleh Elizaabeth Henstridge dan Leopol James Fitz diperankan oleh Iain De Caestecker. Mereka berdua sudah bersahabat sejak berada di S.H.I.E.L.D Academy of Science and Technology dan menjadi lulusan termuda plus terbaik. Bahkan menjadi alumni paling sering dibicarakan dan diidolakan di akademinya. Kisah percintaan mereka malah diawali kesalnya Fitz terhadap perhatian Jemma pada Agen Tripplet. Namanya juga cinta tapi tak menyadarinya atau tak terkatakan. Harus menunggu dilempar Agen Ward ke dasar laut dulu baru akhirnya saling terbuka pada perasaan. Ini kalau diceritakan semua akan tidak seru bagi yang belum menonton serialnya. Tapi percayalah tidak akan ada habisnya aku membayangkan kalau bisa sefantastik mereka. Bayangkan bisa LDR beda waktu loh, saling berjuang satu sama lain untuk tetap sama-sama. Saat kejadian penyelamatan masa depan, Fitz berjuang untuk bertahan hidup karena dia yang tertinggal saat tim Coulson diculik ke masa depan. 

 

Setelah kembali ke waktu utama di kejadian itu Fitz mati tertimpa reruntuhan, tapi Simmons masih meyakini kekasihnya di waktu itu masih mengorbit di luar angkasa. Bingung kan? Tonton deh, di rentetan kejadian ini tuh akan mengguncang jiwa kalian. Percaya deh! Di akhir season mereka malah berjuang dengan cucunya yang terbawa ke realitas waktu mereka untuk menyelamatkan masa lalu, yang berarti juga menyelamatkan agensi musuhnya; Hydra. Pokoknya percintaan orang pintar tuh emang idola sih. Ini bisa panjang sekali kalau semua moment Fitz-Simmons diceritakan. Dan harusnya ada film percintaan khusus mereka berdua. Huhu. Apalagi kisah di Frame-Work buatan AIDA, si robot yang asli bangsat banget. Sederhananya di frame-work itu, AIDA merebut posisi Simmons sebagai wanita yang dicintai oleh Fitz. Dah, tonton aja!

 

Elena “Yo-Yo” Rodriguez – Alphonso “Mack” MacKenzie

Kalau Fitz-Simmons kisah cintanya sangat kental dengan perjuangan mati-matian, pasangan Mack-Yo Yo juga tak kalah perjuangannya. Mack bergabung saat Agen Coulson membangun kembali agensi yang dirusak Hydra saat kejadian Captain America: The Winter Soldier. Sedangkan Yo-Yo merupakan inhuman yang tertangkap karena mencuri persenjataan salah satu anggota National Police of Colombia yang telah membunuh sepupunya. Setelah introgasi oleh S.H.I.E.L.D, akhirnya dia direkrut sebagai agen. Naik turun hubungan keduanya juga tak kalah dengan pasangan sebelumnya. Atau mungkin karena aku saja yang baperan. Kalau Fitz-Simmons saling dukung dalam hal ilmu pengetahuan, pasangan Yo-Yo- Mack ini berkisah saling dukung dalam kesedihannya. Saling mengisi sisi kosong dalam hidup mereka masing-masing. 

 

 

Kalau menurutku perjuangan paling berat mereka adalah saat kejadian hancurnya frame-work. Yo-yo tidak ingin sama sekali meninggalkan Mack yang tidak ingin meninggalkan frame-work sebab di realitas buatan AIDA bangsat itu anak dari Mack masih tetap hidup dan sangat ceria. Lepas dari kejadian itu pun Yo-yo harus berusaha keras untuk meyakinkan Mack tentang kenyataannya. Di kejadian penyelamatan masa depan pun, Yo-Yo harus kehilangan kedua tangan dan kemampuannya. Gantian dong, Mack juga yang terus berusaha meyakinkan Yo-Yo. Sempat putus dan balik lagi setelah kematian Coulson yang ke sekian. Dan itu karena Yo-yo harus meyakinkan Mack, dan ternyata kekacauan Mack menggantikan Coulson ya karena mereka sedang tak berbaikan. HAHAHA. Tampang mereka sama-sama keras, tapi sama-sama bucin. Makanya aku sangat menyukainya. Oh iya, pemerannya itu adalah Natalia Cόdova-Buckley (Yo-Yo) dan Henry Oswald Simmons (Mack).

 

Barbara “Bobbi” Morse – Lance Hunter 

 

Nah pasangan ini sebenarnya tidak banyak kisahnya sih, bahkan di serial ini diceritakan bercerai. Agen Morse yang diperankan artis seksi Adrianne Palicki ini dikisahkan sebagai agen yang sangat berdedikasi tinggi sampai membuat Agen Hunter merasa tidak diperlakukan selayaknya suami, kalau dari perdebatan mereka saat pertama bertemu lagi di serial ini sih begitu. Hunter juga sempat bercerita hal tersebut pada Agen Mack, yang bukan lain merupakan sahabat dari Agen Morse. Agen Morse ini menggambarkan perempuan yang mencintai laki-laki dengan menjaga, sekalipun terjadi perceraian di antara mereka, Agen Morse meyakinkan Coulson untuk menerima Hunter sebagai agennya. Meskipun perdebatan panjang dan tajam sering terjadi, mereka memang masih sangat mencintai. Hingga akhirnya memilih meninggalkan agensi kecintaan mereka untuk hidup berdua sebagai warga sipil biasa. Aku sempat meneteskan air mata saat upacara pelepasan mereka berdua. Upacara ala mata-mata gitulah. Sekeras apapun Agen Morse, sebatu apapun Agen Hunter, ya namanya cinta.

 

 

Itu deh, tiga best couple favoritku di serial Agent of S.H.I.E.L.D. Berharapnya sih bisa gitu kayak mereka-mereka ini, bukan jadi agen mata-matanya ya! Nanti tau-tau ada agensi mata-mata yang menghubungi kan gila aja gitu. Seenggaknya kayak Agen Morse dan Agen Hunter lah, aku yang disegani ‘dia’ yang aku teriakin melulu. HAHAHA, canda ding.