Film Babang Sebs-ku, Film The 355

Selamat tahun baru CGV Raya Padang, meskipun nonton perdana di tahun ini malah di XXI Plaza Andalas menggunakan freepass hasil ribut-ribut bersama Awin tempo hari. Dan juga film perdana kita tahun ini The 355, film Ayang Sebs selaku orang jahat di film ini. Tapi senyum jahatnya bikin haus ya..

Filmnya bercerita tentang lima agen perempuan dari berbagai latar dan beberapa dari mereka berasal dari agensi intelijen yang berbeda-beda. Ditambah lagi mereka juga berasal dari negara yang berbeda-beda. Misi mereka adalah untuk mendapatkan teknologi berbahaya yang mampu mengontrol teknologi dengan akses yang mudah. 

Seru juga ya kalau misalnya punya teknologi seperti itu. Canggihnya itu teknologi hanya ada satu dan tidak bisa disalin ulang, di awal film yang membuatnya sudah langsung dibunuh. Di akhir film teknologinya dihancurkan Khadijah.

Aku tidak mau menilai bagus atau tidak bagus lagi, tapi percayalah film ini sangat menyenangkan, seru, dan menegangkan sekali. Menurutku kemunculan kelima tokoh utama yang tidak sekaligus muncul di satu moment yang sama membuat film ini tidak membosankan. Kemunculan tiap-tiap agen keren-keren sekali.  

Misi Mace (Jessica Chastain) dan Nick (Sebastian Stan) yang dikacaukan Marie (Diane Kruger) akhirnya mempertemukan mereka dengan Gracie (Penélope Cruz). Lalu hilangnya Nick saat bertugas di Paris, membawa Mace kepada kawan lamanya Khadijah (Lupita Nyong’o). 

Lalu mereka berempat kompak untuk mengejar teknologi itu sampai ke acara lelang ternama yang dilakukan di Makau dan mempertemukan mereka dengan Lin Mi Sheng. Meskipun kemunculan awal Khadijah adalah yang paling aku favoritkan. Berkelas aja gitu Lupita Nyong’o dengan setelan formal tampil presentasi tentang teknologi di masa depan di sebuah forum diskusi.

Di akhir film Mace menjelaskan kepada Nick tentang sejarah agen 355, seorang agen perempuan yang dari obrolan Mace dan Nick ini, disebut agen 355 ini karena dia tidak tahu namanya. Obrolan yang bisa disimpulkan kalau Mace ingin menyebut mereka berlima sebagai Agen 355 seperti judul filmnya. 

Percayalah setelah mereka kumpul berlima adalah perkelahian yang sangat menyenangkan untuk ditonton di bioskop. Dan bagi orang Padang lebih baik segera menonton di awal-awal penayangan, sebab film-film horor yang lebih menjanjikan sudah mulai masuk ke dalam daftar tayang bioskop. Meskipun kalau film-film begini sepertinya akan lebih cepat dapat tempat di OTT.

Ekspresi ‘loh kok’ ‘eh ini gimana’ dan ekspresi lain sebangsa lumayan sering muncul karena naik turun ceritanya benar-benar memainkan emosi dan pikiran. Terlebih percintaan Mace dan Nick terlalu membawa perasaan sih. Nick-nya bangsat sekali.

Dia yang mulai-mulai loh padahal, dia yang seolah-olah mendambakan Mace awalnya. Eh pas Mace buka hati malah dimainin. Emang bajingan itu Nick. 

Terbayang jadi Mace sih aku. Dan ingin sekali punya moment seperti yang dipunyai Mace dan Nick di battle-nya yang terakhir. Dengan siapa? Yang beneran akrab dan care tentangku sih tahu dengan siapa moment itu aku inginkan. WKWKWKWK. 

Sungguh personal sekali bukan? Tapi kalau punya kesempatan itu, tidak akan sia-sia sama sekali aku pernah ikut dua bela diri. Tuhan, aku ingin punya kesempatan itu, boleh?

 

Komentar