Pesan untuk Perempuan dari The Crown

Teruntuk perempuan!! Jangan pernah menikahi orang yang tidak mencintai kita, sekalipun kita sangat mengidolakan dia, terlebih kalau sudah terpaut cintanya pada seseorang. Setidaknya begitu kesimpulanku saat mengakhiri serial original Netflix berjudul ‘The Crown’. Sok iye, tapi itu yang akhirnya menyentakku di beberapa menit terakhir serial ini. 


 

Serial dengan empat season ini bercerita tentang kehidupan pemangku kekuasaan di United Kingdom alias Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II. Berawal dari penasaran dengan kisah cinta Pangeran Charles dengan si superduper cantik Lady Diana yang memukau semua orang, bahkan hingga saat ini 25 tahun setelah kematian sang Putri pujaan. Akhirnya aku mengikuti dari petualangan Lilibet yang dinobatkan sebagai Ratu Inggris hingga dia bisa bermenantu cantik seperti Lady Diana.

Hubungannya dengan sang suami, Duke of Edinburgh atau Pangeran Philip cukup membuatku paham kalau cinta akan terus berlabuh pada cinta sejatinya. Sekalipun si nahkoda kapal sempat bertualang ke tempat lain, dia selalu berlabuh pada dermaganya. Eeeeaaaakk!  



Yap, di serial ini Pangeran Philip sempat bermain api di belakang Ratu Inggris. Inipun bagiku bisa memakluminya karena peran istri yang diharapkan harus terlindas oleh peran seorang Ratu yang diemban Lilibet terkasih. Terlebih kecemburuan sosial Pangeran Philip terhadap Ratu Inggris sendiri juga muncul, selain itu pukulan keras untuk martabat kelelakiannya di masa itu lumayan keras.


Di sebuah wawancaranya dengan media Amerika di series ini sempat menanyakan kenapa dia tetap dipanggil Pangeran sementara ia  adalah suami dari Ratu? Sementara kalau istri dari seorang Raja akan langsung dipanggil Ratu seperti yang dialami oleh Queen Mary, nenek dari Ratu Elizabeth II.  Hal yang membuatku berpikir kalau ternyata ada masanya laki-laki yang megalami diskriminasi tersebut. 


 

Pergolakan yang terjadi bukan saja tentang percintaan, tetapi antara member royal-family punya ketegangan masing-masing. Paling menyedihkanku adalah ketika Princess Margareth yang frustasi diselingkuhi suaminya, dia hampir mati bunuh diri dan membuat Ratu Elizabeth menangis bilang dia tidak ingin kehilangan adik kesayangannya. Padahal mereka berdua sejak kecil juga memiliki konflik satu sama lain. Tapi Auntie Margo adalah favoritku sepanjang serial ini berjalan. Dia adalah satu-satunya yang paling menentang pernikahan Charles-Diana ketika dia tahu keponakanannya mencintai perempuan lain, bukan Diana. 


 

Hubungan yang paling mendidikku sepanjang series ini, pernikahan Lady Diana dan Pangeran Charles. Tiga hari sebelum pernikahan, Diana mengetahui kalau calon suaminya masih terus mencintai mantan kekasihnya yang juga telah menikah, namanya Camila. Sangat disayangkan keinginan Diana untuk membatalkan pernikahannya saat itu tidak dapat lagi dikabulkan karena sudah diumumkan ke seluruh penjuru Inggris. Dan keputusan tertinggi ada di tangan Ratu Elizabeth yang sangat menginginkan pernikahan tersebut tetap berjalan. 


 

Alhasil pernikahan ini hanya untuk melanjutkan keturunan dan memberi tekanan batin luar biasa pada Diana. Iba sekali dengan Princess of Wales ini sebab selain pernikahannya yang tidak sedikitpun bahagia, dia juga memiliki Eating Disorder. Aku tidak paham dengan hal ini, hanya saja aku cukup ilfill dengan dia yang makan buru-buru tanpa menikmati lalu setelahnya memuntahkan kembali apa yang dia makan.

Lumayan bingung terhadap keras kepalanya Diana yang tidak mau berjauhan dengan anaknya, Pangeran William. Di satu sisi kita bisa lihat hasil dari hal itu saat ini, dimana Pangeran William dan Pangeran Harry memang semanis itu dalam bersikap, berbeda dengan sang Ayah yang tumbuh dengan tekanan besar sebagai calon Raja Inggris. Namun di satu sisi, keras kepala ini malah membuat dia terlihat sulit beradaptasi dengan suami dan statusnya sebagai Princess of Wales. 


 

Padahal kalau saja dia tidak sekeras kepala itu, mungkin Pangeran Charles benar-benar bisa dimiliki utuh olehnya semasa hidup. Sebab saat dia bertugas berkeliling Australia, Charles sudah sempat berpaling dari kekasihnya yang sekaligus istri orang itu. Namun karena kerasnya ia menolak protokol kerajaan demi bersua anaknya, kembali menumbuhkan kerenggangannya dengan sang suami.

Jurang usia antara mereka mungkin juga mempengaruhi kesulitan dalam memahami satu sama lainnya. Prince of Wales sulit memahami istrinya yang masih bergejolak muda, Princess of Wales sulit memahami tugasnya sebagai pendamping sang pangeran.

Di luar serial ini, aku menemukan fakta bahwa Charles pernah mendatangi Taj Mahal sebelum menikah dan mengatakan suatu hari akan datang lagi ke simbol cinta tersebut dengan istrinya. Namun saat dia kembali ke India bersama Lady Diana, dia malah memilih agenda lain dan istrinya ke Taj Mahal sendirian saja.

Cukup menyedihkan menjadi perempuan yang tidak dapat memiliki hati suaminya sendiri bahkan sampai dia meninggal 1997 pun, suaminya masih mencintai Camila. Bahkan selepas itu menikahi Camila yang pada tahun 1995 juga sudah bercerai dari suaminya.

Bagiku serial ini cukup membuat aku jatuh cinta pada Ratu Elizabet II yang sampai saat ini masih hidup dan berkuasa di United Kingdom, meskipun sedikit sedih mendengar kabar bulan lalu beliau positif covid-19. Semoga sekarang sudah sembuh dan negatif, yang mulia ratu.

Sekalipun beberapa episode pasti akan terasa membosankan, tetapi kalian harus menyaksikan pergolakan yang dialami dan disaksikan oleh Ratu Inggris yang sudah 70 tahun menjabat ini. Beberapa episode ada warningnya juga karena menunjukan eating disordered yang dialami Lady Diana,  yang mana bagi orang yang mengidap hal yang sama pasti akan mengganggu. 

Komentar