(Kembali) Didakwahi Ranah 3 Warna - 9.8/10

Untuk kedua kalinya ditempa oleh cerita Ranah 3 Warna karya besar Ahmad Fuadi, salah satu penulis jagoanku. Karya paling ajaib yang sepertinya harus menjadi tempat pulang seluruh perasaan yang kadang berkuasa dalam menyusun asumsi pada hidup. 
Source: Google 

Dulu pertama kali, cerita ini mengayunku dalam bentuk novel cetakan kesekian saat aku sedang ada dalam bayang-bayang putus asa akan sesuatu. Dulu di masa S1. Ada masa salah satu kakakku berkala memberikan tambahan uang jajan. Di saat itu selalu membuang uang itu ke Gramedia. Dan itulah masa-masa aku mendapatkan Ranah 3 Warna pertamaku. 
Source: IG @afuadi

Sekarang di titik rendahku; titik rendah pengharapanku, Ranah 3 Warna kembali dengan bentuk yang berbeda. Dia berubah menjadi film. Menyodorkan kembali kalimat-kalimat keras untuk menghantamku. Keras sekali. Sampai berkali-kali memaki diri sendiri dengan setiap perjalanan Alif. Hal yang paling kuterimakasihkan ke Uda Ahmad Fuadi dan semua tim film ini. 

Bahagia juga saat melihat Sadana Agung dan Neneng ada di film yang sama. Pasangan comic tergemas favoritku, walau sudah putus. Tetap menjadi pengalih-alih tangis melihat orang berdua ini. Balikan aja sih, Neng! 
Source: IG @sadanaagungs



Oke, kembali pada ceritanya. Ya udah, sesempurna itu pesan yang dihantarkan oleh perjalanan Alif. Pokoknya tidak satu atau dua, setiap scene di film ini adalah pesan yang akan relate dengan semua orang. Tonton, lalu perdebatkan denganku tentang itu. 

Kubawa hampir semua bagian cerita perjalanan Alif menjelajahi ranah tiga warnanya pada cerita pribadiku yang juga ternyata ada di bawah rasa syukur. Kufur betul teriak film ini padaku malam tadi. 
Source: IG @arbaniyasiz

Untuk kalian SEMUANYA entah itu dari mana saja, siapa saja, agama apa saja, kalian akan ditampar keras perkara usaha dan sabar. Sabar itu bukan pasif, menerima dengan diam. Sabar itu aktif, kata Pak Anto di film luar biasa ini. 

WAJIB DITONTON BANGET SIH INI! Filmnya padat banget untuk direview bagus, biarin reviewku jelek tapi filmnya bagus. Ringan tapi padat. Naik turun emosinya sempurna sekali. 

Hanya saja sebagai efek Ngeri-ngeri Sedap yang berhasil tembus jutaan penonton dengan totalifas kedaerahannya, membuat aku sedikit kecewa dengan lokalitas Minang yang ditampilkan di film ini. Hanya itu saja. Selebihnya aku puas sekali. 

Another 1000000/10 yang patut kurekomenasikan kalau kalian mau kencan sama orang-orang terdekat. Entah itu orang tua, saudara, bahkan pacar sekalipun. 

Komentar