Dissapointing by Disney [Elemental: Forces the Nature]

Bingung mau menyebutkan film ini menyenangkan atau mengecewakan, sebab meskipun aku senang menyaksikan hal baru lagi dari Disney ada banyak hal yang bikin ngedrop. Inilah ceritaku hari ini menonton film Elemental dari Disney Pixar, yang dibersamai oleh the one and only si Bungsu. 

Film dengan judul Elemental Force the Nature ini memang begitu banyak ‘mampacakakan’ yang sudah seharusnya begitu. Seperti yang sudah digambarkan di trailernya, film ini berporos pada hubungan si Api dan si Air yang memang secara kimiawi dunia akhirat kan memang tidak bisa dicampurkan. Saling memberi dampak sih tentu saja, cuma untuk Bersatu? Gimana caranya? 

Visual warna-warni di film ini memang terlihat seperti film anak-anak yang akan menyenangkan dan menghibur anak-anak. Sayang saja penceritaan film ini sebenarnya bukan untuk anak-anak yang sekarang menjadi pasar dari film ini. Terlalu banyak ide-ide yang tidak jelas dan ambigu, bukan saja dari visualnya saja namun juga obrolan-obrolannya.  

Seperti diinfokan Wikipedia sih film ini drama komedi percintaan, jadi seharusnya LSF meloloskan Elemental untuk usia 13+ bukan untuk semua umur. Demi meminimalisir jumlah anak-anak yang sedang dibangun pola pikirnya, menonton film yang punya ide-ide lumyan berat, khususnya diversity. Beruntung kalau anak ini datang dengan orang tua yang imannya kuat dan pemikirannya tidak kaku, plus komunikasinya bagus. Kan tidak sedikit juga orang tua mengajak anaknya ke bioskop buat gaya-gayaan doang. 

Lagian semakin ke sini, Disney merosot sekali. Padahal seingatku, Turning Red menjadi salah satu film yang membawa keberagaman budaya dengan agak sedikit santai. Itupun juga masih mengundang kritikan pedas. Belum lagi live action The Little Mermaid yang terlalu frontal menggantikan sosok Ariel. Padahal dibanding mengganti representasi Ariel di film, mending sekalian menghidupan Princess Tiana ke live action. 

Meskipun Tiana sudah masuk perbincangan, kemudian Moana sudah diumumkan akan dibuat, semakin ke sini semakin pesimis dengan Disney. Mari kita bandingkan dengan Dreamworks akhir bulan ini dengan Teenage Kraken-nya.

Dari sekian film Disney yang memang sudah berapa tahun belakang ini lekat dengan urusan keberagaman, kurasa Elemental ini adalah yang paling maksa sekali. Semua isu sepertinya mau diangkat. Beda elemen, beda kelas sosial, beda tujuan hidup, beda cita-cita, beda kehidupan dan lain-lain, yang ingin sekali disatukan. Dan sayangnya membalutnya melalui percintaan yang kayaknya belum ranah permainan anak-anak. 

Karena semuanya dimasukkan, semua permasalahan disinggung, jadi film ini sih buruk sekali untuk ditonton anak-anak. Masih mending menyaksikan Spiderman yang banyak adegan lucu dan berterima bagi kepala anak-anak. 

Seperti judulnya, terlalu banyak hal yang force the nature di sini. Capek kepala dibuatnya. 

4.5/10 deh kali ini. Sori Disney! I love you, but I cant allow this one.

Untuk penghiburan, nih aku bonusin foto kami hari ini ya! Hahaha~ 



Komentar

  1. kadang-kadang film yang ditujukan buat orang luar negeri dan suka ngangkat ngangkat masalah keberagaman, dibaliknya ada perusahaan dan masyarakat di tempat film itu dibuat yang gak menghargai keberagaman itu sendiri, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih Kak, kali ini sih fix menyedihkan produksian Disney. 🥺

      Hapus

Posting Komentar