Rangga sama Dilan sih belum dimana-mana ya, kan?
Kita bisa menyaksikan gambaran paling sempurna yang bisa kita khayalkan di bioskop sejak 17 Agustus kemarin di bioskop-bioskop, dan sehari setelahnya (hari ini) aku menyaksikan defenisi prince-charming yang sesungguhnya itu di layar besar. Thanks to you Warna FM dan Infosumbar.
Tokoh Boy dan Nuke ini dulu adalah couple-goals para orang tua kita waktu mereka masih remaja di tahun 80-an dalam sebuah series dengan judul yang sama dengan filmnya ‘Catatan si Boy’ dengan soundtrack yang dinyanyikan ulang oleh Slank.
Siapa tak kenal dia? Boy anak orang kayaa..
Hanya saja ya memang waktu itu seharusnya yang mempunyai televisi untuk menyaksikan serial TV ini ya orang dengan standar ekonomi yang baik. Sehingga ya wajar juga khayalan-khayalan yang diiming-imingi oleh televisi jadi benar-benar setinggi itu. Aku masih speechless kok bisa yang menciptakan tokoh Boy ini bisa kepikiran sesempurna itu? Apa karena apa yang dimiliki Boy ini adalah apa yang ingin dia miliki? Ehhaa..
Terlepas dari bagaimana serial Catatan si Boy yang mungkin penonton setianya kala itu sudah gendong-gendong cucu, aku merasa film Catatan si Boy cukup worth it untuk ditonton. Kalau bagiku 7.5/10 dengan segala wow-nya si Boy, celetukan Emon yang wadadidaw, uwu-uwunya Nuke, dan lain-lain bahkan dengan sesuatu yang aku sedih melihatnya kenapa Indonesia sudah mulai dengan hal itu.
Kalau ada yang tanya film ini relate atau tidak, jelas tidak. Sosok Boy benar-benar hanya ada dalam angan-angan semata, percayalah.Karena prinsipnya tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Ada satu
moment yang para ibu-ibu di depanku histeris senang, dan aku juga, terjadi saat
Meriam Bellina dengan centil hadir sebagai Ibu dari Vera. Faktanya si cantik,
unik, menyenangkan ini, Meriam Bellina waktu muda juga turut berperan dalam
serial ini sebagai Vera. Ooppps, spoiler. Sori! Tapi aku kok bisa tahuu? Ya gatahuuu! Pokoknya pas liat beliau jadi mamanya Vera, loh kok bisaaaa?
Banyak sekali unsur komedi yang menyenangkan, apalagi Emon. Meskipun konon katanya agak sulit juga untuk menemukan pemerannya, akhirnya berjodohlah sosok Elmand. Padahal katanya ada 40 atau 50-an orang yang ikut casting tokoh lucu ini. Itu lucu banget. Bagiku, itu lucunya kelewatan. Benar-benar warna yang ampun-ampunan.
Sementara aku
benar-benar ngedrop karena adanya campaign terselubung yang aku tidak harapkan
sama sekali di sana. Aku bukan membenci ya, hanya saja tidak berharap ada. Suka sedih sendiri aja.
Di beberapa bagian cerita seolah aku menebak, ini kayaknya terinspirasi dari film Crazy Rich karena ada beberapa sekuen yang menghantarkan memoriku pada film hits itu. Terkesan mewah sekali. Menyenangkan pokoknya.
Pokoknya dari aku 7.5/10 untuk film Catatan si Boy versi Angga Yunanda ini.
Semua film ataupun serial terkait si Boy ini ada di beberapa OTT kayak Netflix, Video, dll. Kalian cari aja, lain kali kita review juga deh yang lainnya.
Catatan pentingnya adalah apa yang ada di film ini, cukup sebagai film yaa! Jangan berharap untuk bisa punya seseorang kayak Boy dan Nuke. Its too really perfect, ihhiy!
Namanya juga film ya Buk. Makanya aku kurang suka film genre lope lope kek gini. soalnya di dunia nyata ahaha pengen ketawa tapi dah kelanjur ketawa.
BalasHapusKalo dibandingin nih ncu, uncu mah jauhh bgt 🤣🤣🤪 hahaha
Hapusyang bandingin denganku siapa. dibandingan kehidupan nyata aja. ga da..
HapusYa udaaahh..
Hapus