Dua Film Terbaik Akhir Tahun 2023 [Dunki & 13 Bom di Jakarta]

Aduh, aku bingung mau menceritakan dua film yang kutonton di minggu terakhir 2023-ku ini. Terlalu bagus sampai kehabisan kata-kata. Hanya bisa geleng-geleng kepala selepas menonton kedua film ini dan tentu saja ngoceh sepanjang jalan pulang sampai mata berkaca-kaca sambil bilang ‘ini film bagus banget sih!’ berulang-ulang. 

 


Penutup tahun yang bagus sekali dipersembahkan oleh Rajkumar Hirani dan Angga Dwimas Sasongko. PENUTUP TAHUN TERMANIS YANG PERNAH ADA!!!!

Dunki

Iya, ini film India yang seperti kalian bayangkan; penuh nyanyian dan penari latar seabrek-abrek luar biasa ramainya. Aku tadinya menyangka jumlah penonton tidak begitu banyak, sebab saat pemesanan tiket secara online-pun audio 3 CGV Raya Padang masih sepi. Terkejutnya kami saat masuk studio dengan kondisi hampir 95% kursi terisi.

Disajikan apik oleh Rajkumar Hirani, sutradara yang sama dengan 3 Idiots, PK, dll. Film menyenangkan tapi tajam. Begitu pula dengan Dunki ini. Sedikit spoiler, Dunki ini adalah sebuat istilah bagi imigran gelap yang ingin melewati batas-batas wilayah. Tentu saja dengan berbagai marabahaya yang mungkin ditemui plus sogok-menyogok yang lumayan tidak murah pastinya.

Selayaknya film India yang percintaannya selalu manis, Dunki banyak bikin klepek-klepek sekali dengan percintaan antara Hardy dan Manu. Ditambahkan bumbu-bumbu komedi yang tidak sedikit. Ini membuat terlena melayang-layang untuk kemudian dihempaskan habis-habisan oleh Rajkumar dengan segala plot-twistnya. Genre-nya saja romantic-comedy, sampai kita dibuat menertawakan diri sendiri karena sebelumnya tertawa. 


Isu sosial yang disinggung di film ini membawa penonton untuk berpikir bahwa dampak penguasaan terhadap sebuah negara bisa begitu panjang bagi negara yang pernah dikuasai. Bahkan dendam yang terpelihara jauh turun menurun. Yang bisa jadi kalian juga akan bilang; 'iya juga ya' saat isunya disinggung dengan frontal melalui narasi Hardy si mantan tentara yang begitu menjaga lotalitasnya kepada siapa saja. Janji prajurit, katanya.  

Kurang lebih film Dunki bercerita tentang bagaimana perjuangan anak-anak muda India dengan keterbatasan sosial untuk pergi ke negara Inggris demi memperbaiki taraf ekonomi keluarga mereka. Bukan hanya jokes-nya saja yang dar der dor, bukan hanya percintaannya yang terlampau uwu-uwu untuk kucapai, tetapi juga kritikal film ini terhadap isu sosial yang menarik untuk didiskusikan selepas menonton.

Menurut pendapat pribadiku, Dunki ini harus menjadi film nominasi atau bahkan pemenang Oscar tahun depan. Semoga deh ya!

 

13 Bom di Jakarta

Karya kesekian Angga Dwimas Sasongko, sebelumnya teruntuk Mas Angga Sasongko saya minta maaf sempat berpikiran film Mencuri Raden Saleh itu membosankan. Setelah menonton film 13 Bom di Jakarta aku menyadari dua film karya penyutradaraanmu ini tidak bisa dinikmati utuh di layar handphone. 

Karya yang harus dinikmati di layar besar dengan sound yang mumpuni, bagiku tentu saja bioskop adalah satu-satunya jalan untuk menikmati utuh kedua karyamu ini. Semoga nanti suatu saat aku punya kemampuan untuk sewa bioskop untuk menonton Mencuri Raden Saleh sendirian deh, biar bisa menikmati sempurna karyamu yang itu.

Untuk film 13 Bom di Jakarta ini, imajinasi luar biasa sekali. Jangan cuma lihat trailernya, lihat proses shooting yang satu per satu sudah dispill Visinema. Bagiku semuanya nyaris terasa sempurna. Bagiku loh ya! 

Mulai dari cerita yang sangat imajinatif, koreografi berantemnya, aktingnya Ganindra Bimo, deg-degannya aduh betul-betul jantung diajak olahraga ringan dengan menonton film ini doang. Kalian kalau mau menonton film ini, yakinkan kalau kalian bawa minum supaya tidak terlalu tersengal di beberapa moment. 

Tentu saja imajinatifnya Angga Sasongko dengan film ini mengantarkan sebuah kritik yang bisa kita maknai masing-masing tapi kayaknya sih bakalan sama sih ya; terkait ekonomi. Plot twist-nya sih bagiku sedikit tertebak, hanya saja cukup mengejutkan bagi penonton. 

Sepanjang film seolah kita tidak diberi nafas untuk terus merasakan ketegangan dan kekaguman secara bergantian. Totalitas tanpa batas yang harusnya kita apresiasi dengan menyaksikannya rame-rame ke bioskop. Aku tidak mau memberikan spoiler apa-apa, tapi secara keseluruhan film ini sudah fix penutup terbaik dari seluruh sineas yang harus dirayakan bersama!  

Worth it lah untuk menjadwalkan movie-marathon di hari libur tahun baru yang akan segera ini. Apalagi ditambah dengan jejeran diskon akhir tahun di sana-sini termasuk di aplikasi CGV & M-Tix. Kalian jalan lupa untuk cek apps provider masing-masing, biasanya poin yang akan hangus juga bisa ditukar menjadi diskonan menonton film.

Well, untuk kedua film penutup tahun 2023 ini aku bersedia kasih 100000000000/10!!!! BAGOOOOSSS BANGET!!!!

Komentar