Romantisme Siti Raham [Buya Hamka & Siti Raham 21 Desember 2023]

Alhamdulillah, berhasil juga mendapatkan slot menonton di special screening Buya Hamka Vol.2 dengan judulnya yang bisa aja kita anggap biasa aja; Hamka dan Siti Raham. Tetapi rasa yang dihidangkan di layar bioskop sekitaran dua jam itu rasanya luar biasa sekali. Aku suka sekali film ini, defenisi romantisme yang uwu banget. Entah kenapa, kisah cinta pahlawan ternama dari Minangkabau suka bikin aku kasmaran sendiri. 

Sc: imdb

Padahal tadinya aku sudah merasa sedikit kecewa dengan alur di Vol.1 tanpa alasan yang jelas, hanya saja ada kepuasan yang tidak terisi oleh film tersebut. Bersyukurnya itu membuat aku tidak membangun ekspektasi apa-apa untuk Vol.2. Makanya tidak merasa sedih yang berlebihan ketika gagal nonton bareng hari Sabtu kemarin.

Ternyata rejekiku untuk menyaksikan lebih awal masih ada. Ketika badan sedang berontak terhadap jadwal istirahat dan kebiasaan minum esku belakangan ini, rejekinya datang melalui om-om kecil yang ditawari tiket terbatas oleh relasinya. Dengan kondisi badan yang sedang panas lumayan tinggi, kupaksakan untuk bisa gas-ngeeng ke bioskop. Dan sore itu aku akhirnya mendapati keuwuan super-duper romantis di Buya Hamka Vol.2.

Romantisme Buya Hamka & Siti Raham

Sebenarnya gambaran romantisme mereka berdua sudah digambarkan sejak di Vol.1, hanya saja fokus kita tersita ke kehidupan Buya di organisasi beliau. Sementara di volume yang sekarang, fokusnya benar-benar ke kehidupan Buya yang menurutku paling memilukan. Ada nama yang menurutku memang dia villain sekali, ditambah dengan gambaran apa yang dilakukannya terhadap Buya ini menambah kebencianku. 

Sc: imdb

Situasi menyedihkan inilah yang turut membuat aku super-mleyot di kursi penonton. Siti Raham menjadi sosok istri panutan yang ingin aku wujudkan sih, aih cie elah gitu! Aku tentu tidak begitu mengenal sosok Siti Raham yang asli, karena ya aku berkenalan dengan beliau hanya melalui film ini.

Hanya saja penggambaran yang diperankan LCB ini, menurutku benar-benar sempurna ampun-ampunan. Duh asli deh, setiap kali Buya ada di titik rendahnya lalu Siti Raham menatap lumat mata Buya dan meyakinkan apapun yang seharusnya diputuskan. Asli deh, di luar urusan kedua orang ini ada orang aslinya, bahkan aku pernah ke makam mereka, tetapi di film ini sungguh bikin tulang punggungku lembek; iri liat keuwuan ini.

Nama Tersirat

Meskipun aku puas sekali dengan tatapan cinta Buya Hamka dan Siti Raham di film ini. Aku agak sedih dengan tidak disebutkannya nama orang-orang yang menjatuhkan beliau. Sebab kita tahu siapa yang paling keras bicara tentang fitnah karya Buya Hamka.

Hal ini jadi berdampak ke salah satu scene yang ada di bagian akhir. Bagi yang tahu dengan sejarah yang itu tentu akan langsung paham dengan maksud scene tersebut. Lain kalau misalnya di bagian fitnah itu disebutkan namanya bukan korannya saja, tentu adegan itu tidak sia-sia. 

Sc: imdb

Jadi kalau mau nonton boleh tuh kalian kejar cerita sejarah kenapa HB Jassin membela Buya Hamka. Cari saja keywords itu, pasti ketemu kok. Mau sombong dikit, aku pernah dong ketemu dengan adik dari orang yang keras melawan Hamka terkait isu itu. Di Kudus tahun 2018 yang lalu, dah skip. Next!

Titik Terendah

Ada satu adegan yang juga membuat aku menjatuhkan air mata. Bukan karena sebegitu menyedihkannya, dan memang bisa jadi sesedih itu sebenarnya, hanya saja aku menemukan aku di sana; di adegan itu. Aku ingat betul tiga kali yang membuat aku sadar, diriku tidak sebaik-baik itu. 

Sc: imdb

Bayangkan saja, seorang Buya Hamka yang mencetuskan quote ‘jangan biarkan perasaan memakan kecerdasan’ saja bisa sebegitunya di titik terendahnya. Apalagi aku yang sarok-sarok kuaci. Bersyukurnya, Buya Hamka punya Siti Raham yang meskipun sedang dipisahkan penjara, tetap menjadi sosok yang menopang laki-laki tua itu. Defenisi keuwuan terhaqiqi!

Laki-laki itu Bernama Dadang

Aku berharap semua petugas seperti Dadang, kalian paham maksudku. Kamis nanti tanggal 21 Desember 2023, kalian pergilah ke bioskop dan pesan tiket Buya Hamka Vol.2 untuk menemui laki-laki berama Dadang.

Jangan sampai kalian tidak berkenalan dengan air mata Dadang yang tulus sekali. Aku jadi ingin tahu sosok asli seorang Dadang yang  bisa dibilang sipir kesayangan semua orang. Sama halnya dengan aku ingin tahu siapa perempuan yang berdiskusi dengan Buya tentang bagaimana menjadi penulis di teras rumah itu. Apakah dia menjadi penulis atau bagaimana.

Aku bisa memastikan kalian akan menyayangi tokoh Dadang seperti kami yang sudah menonton dan masih mungkin untuk menonton kembali. Sosok Dadang yang hangat, tulus, hormat, duh ini sosok Dadang bisa ada banyak ga sih?

Dear Alfie Alfandy, terima kasih actingmu sebagai Dadang terlalu adorable!

 

Sc: imdb

Kalian wajib sih menyaksikan bagaimana percintaan itu sebenarnya, defenisi tertinggi dari romantisme itu sendiri. Mleyot deh mleyot liat Hamka tatap-tatapan sama istrinya. Tayang hari Kamis, 21 Desmber 2023 di seluruh bioskop di Indonesia.

Btw, terima kasih untuk Langgam sudah menyediakan special screening di hari Minggu. Love yahh!

 

Komentar

Posting Komentar