Buku Seni Bela Diri Betawi Nih! [Buku-nya Gres Grasia Azmin]

Akhirnya bisa menyelesaikan salah satu dari dua puluhan lebih buku baru yang menumpuk sejak awal tahun lalu. Berjudul “Memori Kolektif Orang Betawi dalam Maen Pukulan Beksi Tradisional H.Hasbullah” karya Gres Grasia Azmin. Buku yang lahir dari penyempurnaan gelar doctoral Uni Ige dalam bidang kajian tradisi lisannya 2018 silam.

Judul Buku      : Memori Kolektif Orang Betawi dalam Maen Pukulan Beksi Tradisional H.Hasbullah

Penulis                    : Gres Grasia Azmin (www.instagram.com/igeazmin)

Penerbit/Tahun      : Yayasan Pustaka Obor Indonesia/2023

Seperti judulnya buku ini berisi tentang Maen Pukulan, sebuah tradisi lisan Betawi yang dikemas bersama seluruh informasi yang bisa digali oleh Bu Gres. Lengkap dengan cerita bagaimana beliau mendapatkan data-data untuk buku ini dan sekian banyak daftar sumber yang beliau gunakan. 

Ditapaki melalui pembahasan singkat tentang orang Betawi dan budayanya kemudian berlanjut pada Maen Pukulan itu sendiri, cerita rakyat yang tersebar terkait maen pukulan itu sendiri, hingga Beksi Tradisional yang dicincang tuntas dalam buku ini. Tidak ketinggalan beberapa dokumentasi gambar gerakan dan beberapa bonus foto H.Hasbullah-nya sendiri. Termasuk salah satu potongan gambar H.Hasbullah di sebuah film bersama Rhoma Irama. 

Foto Lie Cheng Oek dan Cucu.

Tidak ketinggalan juga bagaimana kisah para guru di Beksi dan bagaimana interaksi antara guru dan murid di perguruan maen pukulan ini. Dibahas dari guru pertama Beksi yang bernama Lie Cheng Oek dan seterusnya. Satu lagi yang tidak kalah penting, pewarisan budaya Betawi lainnya yang bertapak pada gerakan-gerakan maen pukulan. Rada samalah ya dengan silek Minangkabau yang juga menjadi dasar gerakan seni tradisi lainnya di Minang, apalgi tari-tarinya. Heuheu. 

Bagiku yang pemalas ini tentu ada perjuangan khusus untuk membaca informasi seni bela diri yang nyaris lengkap ini. Di bagian cerita-cerita seperti si Pitung dan kawan-kawan akan tetap jadi juara bagiku. Sama halnya dengan Padang yang hanya dikenal dengan Malin Kundang, ternyata di Betawi tidak hanya punya si Pitung. Begini ya rasanya jadi orang luar Sumbar yang kita kenalin sama tokoh-tokoh yang jarang disebut. HAHAHAHA. 

 

Penjualan buku ini sudah masuk ke Gramedia, tapi tentu lebih mudah mencarinya di market place official milik Pustaka Obor. Sebenarnya buku ini juga sudah kubeli sejak hari pertama penjualannya di website resmi Pustaka Obor. Hanya saja ya gitu deh, susah sekali untuk membiasakan kembali membaca buku.

Funfact-nya adalah yang menulis buku tentang Maen Pukulan khas Betawi ini adalah uni-uni dari Minangkabau. Uni Ige ini asli Bukittinggi – Padang, Ibu-nya Bukittinggi Ayah-nya Padang. Jadi Minang totok kalo istilahnya. Tetapi sejak kapan tahu dia sudah berada di Jakarta, jadi keinginannya untuk menelusuri tradisi lisan di Minangkabau agak terkendala. Alhasil dia mendalami yang terdekat saja dulu.

Buku ini tuh adalah buku ke-8 dalam Seri Pencak Silat dan Uni Ige adalah perempuan pertama dalam daftar nama penulis dalam seri tersebut. Kebanggaan luar biasa tentu saja. Mengingat pengetahuanku tentang beliau tidak tahu kalau beliau pesilat atau semacamnya. Tiba-tiba menelusuri seni bela diri si Pitung lengkap dengan semua-muanya. Merinding sejadi-jadinya aku saat membaca informasi itu di pengantar buku ini.

Well, selamat Uni atas buku ini. Keren sekali bisa membaca buku ini meskipun memakan waktu berbulan karena ya you know lah. We proud of you, Bu Gres!

Komentar

  1. di paragraf 3 terakhir aku bisa memahami bahwa kadang orang lain lebih tau dari pada diri sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya kita manusia masih perlu orang lain 😁

      Hapus

Posting Komentar